Good by Matematika ?
Dengan perasaan penuh kebencian seorang siswa mengatakan ingin rasanya berpisah dengan matematika. Sang Guru balik menanyakan apakah hal itu mungkin bisa terjadi?
Matematika merupakan ilmu dasar yang ada di mana-mana dan selalu seseorang bertemu dengan konsep maupun pembelajaran yang di dalamnya terdapat ilmu matematika.
Dari bangun tidur misalnya sampai tidur kembali selalu matematika menemani dimanapun berada. Anda tidur di ruangan berbentuk model sebuah balok karena kamar anda berbentuk seperti itu. Membuka baju dengan membuka kancingnya yang berbentuk model tabung kecil ataupun semacam lingkaran dikancing bajunya.
Menuju kamar mandi di bak mandi umumnya berbentuk model balok dengan kucuran air dari kran yang bisa ditentukan debit air sehingga kapan waktunya penuh air ataupun kapan habis air bisa diperhitungkan.
Makan, minum, naik kendaraan bahkan belanja selalu berhubungan dengan matematika. Lalu kebencianmu dengan matematika apakah bisa kamu dengan mudah meninggalkannya? This is impossible to go away from mathematics science.
Bahkan, ya bahkan ketika seseorang sudah meninggal dunia pun tubuhnya yang tidak berdaya itu pun berhubungan dengan matematika. Masuk ke liang lahat berbentuk model balok. Bila muslim dibungkus kain kafan berbentuk daerah persegi panjang dengan potongan-potongan kain yang beraneka. Di tali dengan tali dengan jumlah tertentu umumnya berjumlah ganjil.
Ini yang lebih dahsyat
Ketika memasuki negeri akhirat bahkan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa pun nanti akan "bermain dengan matematika". Kok bisa?
Di negeri akhirat nanti ada satu hari namanya Yaumul Hisab di mana di situ akan dihisab atau dihitung amal baik dan amal buruk mana yang lebih banyak setelah hitungan itu selesai masuklah ke Yaumul Mizan yakni hari di mana ditimbang amal baik dan buruk mana yang lebih berat.
Tampaknya tidaklah mungkin orang meninggalkan matematika sampai nanti di akhirat, ini adalah ilmu dasar di mana-mana ada matematika. Maka jangan benci matematika Jika memungkinkan cintai dan belajarlah untuk menghisab diri sendiri dalam renungan muhasabah.
Wallahua'lam bi showwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar