Kamis, 24 Agustus 2023

 Jahat di Negara Karang kabondetan


politisasi program beasiswa semodel PIP ala Bondet 


Misal

Usulan beasiswa PKKP (program karang kabondetan pintar) sekolah ada nama X, Y, Z ketiganya sudah di ACC dalam status usulan sudah SK

di cek di SK yang muncul hanya dua siswa X, Y sedangkan yang  Z tidak muncul

ditengah keheranan operator, muncul orang tua Z dengan membawa formulir Partai TERTENTU dari DPR Karang Kabondetan pusat dan diformulir tersebut tertulis virtual account untuk aktivasi di bank BONDET, tinggal TTD KS

duuuuuuuuuh

pie negarane BONDET arep apik nek pendidikan we didadekke kendaraan untuk melanggengkan kekuasaan

Jelas keterlibatan oknum bisa mencabut data Z keluar dari system sipintar dinas pengajaran Karang Kabondetan

mumet nek mikir Negara karang kabondetan ngene iki


Bondet bondet bondet kapan kowe sadar

 Kecelik II

 

"Bersyukur beberapa tahun ini sekolah kita tidak ada kasus siswa hamil berarti kita cukup berhasil menjaga akhlak dan karakter dalam pergaulan." begitu dialog singkat dalam diskusi guru BK dan KS. Benarkah demikian?

duuuuh jangan Kecelik


Coba sesekali tengok HP anak anak, libatkan guru muda yang akan lebih lancar berselancar didunia maya dengan keyword ala anak-anak milenial. Nyesek .... bener-bener nyesek.

Bukan porno-pornoan yang tempo dulu kita kawatirkan. Justru saat ini hubungan sejenis yang membahayakan dan semacam laten kasusnya. Kalau sejenis kan "tidak akan ada" konsekuensi hukum maupun sosial, akibat langsung berupa kehamilan kan juga tidak ada. Bebaaaaaaas katanya. 

Kecelik

Dikira baik-baik saja, ternyata menjadi sangat berbahaya seperti kaum kafir bangsa Sodom zaman Nabi Luth. Sungguh ini penyakit dan bahaya laten yang merisaukan. Rusaknya generasi karena hubungan sesat ini. Dan tidak mengherankan ada anak usia remaja yang sudah terkena HIV bukan karena zina laki perempuan, tapi karena hubungan sejenis.

Gelombang informasi dari luar negeri yang membebaskan dan melegalkan hubungan sejenis, bahkan dengan hewan dibeberapa negara sungguh miris jika itu terjadi di tanah air kita. Pasang telinga, pasang mata, pasang rasa, waspada generasi kita akan dirusak oleh banyak hal dari mana saja.

Sabtu, 19 Agustus 2023

 Kecelik


Tertegun.... ya tertegun aku ketika menyaksikan realita yang sebelumnya hanya saya bayangkan hal ini ada. Ternyata benar adanya. Ketika melihat persiapan live streaming yang dilakukan anak-anak OSIS aku berkesempatan memegang dan melihat HP siswa. Ternyata aplikasi AI benar-benar sudah digenggaman siswa. Sedikit kuintip apa riwayat isinya, ternyata beberapa pertanyaan yang lazim ada pada saat pembelajaran dan jawaban dari otak pintar AI.

Duh begini ini yang selama ini kukawatirkan, guru akan kecelik. 

Setelah guru dilatih menyusun soal HOTS, beberapa key word kriteria soal kucobakan ke AI, dan ternyata..... jawaban sungguh mencengangkan. Soal yang berkriteria analisis atau konektifitas data dijawab dalam hitungan detik. 

Sebelumnya soal matematika yang begitu kelihatan rumit dengan hitungan yang dikira HOTS, dengan mudah dijawab pula oleh soft ware setara AI. Kecelik ... bener-bener kecelik.


Tantangan guru diabad ini antara banyak kemudahan dan banyak kesulitan yang mesti disiasati. Saatnya kawan kawan guru tidak cukup hanya keriuhan dengan trends merdeka belajar, tapi konten inovatif tetap terus harus digaungkan.

Hampir pasti, banyak pertanyaan dari guru dengan mudah dapat dipatahkan oleh siswa.

Ayo para guru berpacu, berkreasi, berinovasi agar tidak kecelik.

feature ringan

  Veteran Pramuka Moyudan “Tersesat Bahagia” di Magelang Hari itu Sabtu, 25 Oktober 2025, pagi yang sedikit mendung di Pedaran jadi saksi se...